Assalamualaikum
Saya bukanlah seorang penulis profesional, namun, saya hanya gemar menulis saja. Saya sebenarnya sudah lama memulai blogging, namun ritmenya putus nyambung, kadang rutin, kadang fakum sampai ratusan tahun, lalu mulai lagi. Bahkan yang terakhir, saya benar-benar menghapus seluruh artikel yang sudah saya tulis sejak 2016, lalu memulai yang baru lagi di pertengahan tahun ini.
Untuk kategorinya, dulu saya suka menulis mengenai teknologi, namun kini, saya menyasar semua tema, saya mulai menulis apapun yang ingin saya tulis tanpa menahannya lagi.
Pada awal-awal saya mulai membuat blog, saya menulis dan menyiapkan gambar ilustrasi, hanya bermodalkan sebuah smartphone jadul Nokia 6600. Ya! Saya menggunakan Nokia 6600 sebagai alat ngeblog pertama kali dan mulai menulis ketika teknologi WAP dan WAB Builder sedang ngetren saat itu. Blog pertama saya adalah dh-kompi.wen.ru yang dibangun pada tahun 2009. Kalian bisa melihatnya melalui Wayback Machine dari archive.org.
Kemudian, saya migrasi ke Blogger karena layanan WAP Builder yang saya gunakan tutup. Saya membuat blog bernama Desktop Hobbie yang juga bisa kalian lihat melalui Wayback Machine yang saya mulai pada tahun 2016. Namun, blog aslinya sudah saya hapus seperti yang saya sampaikan tadi.
Sebelum saya menghapus blog Desktop Hobbie pada tahun 2024, saya sempat memindahkannya ke domain pribadi yang beralamat di blog.dhocnet.work pada tahun 2021. Namun, tetap saja saya jarang menulis. Nah, akhirnya, saya merombak total, menghapus semua artikel termasuk sub-domain blog, dan memulai yang baru dengan top-level domain saja, yaitu dhocnet.work. Dan sekali lagi, saya masih jarang menulis.
Akhirnya, saya mulai aktif menulis lagi di pertengahan tahun 2025 ini di domain baru, yaitu ada domain HaPlayComputer.com dan tentu saja, di dhocnet.work juga meskipun frekuensinya lebih jarang.
Karena keinginan untuk menulis muncul kembali, maka sekalian saja, saya membuat alat menulis portable yang disebut sebagai HaPlay Computer.
HaPlay Computer model Typo, merupakan alat yang dirancang khusus memang hanya untuk menulis meskipun ia berpotensi untuk digunakan dengan aktivitas yang lain. Namun secara default, ia dirancang untuk kebutuhan menulis.
HaPlay Typo dan HaPlay Typopad merupakan perangkat yang dirancang untuk kebutuhan menulis, namun, dua perangkat ini menjalankan sistem operasi yang berbeda dimana HaPlay Typo menjalankan sistem operasi PostmarketOS Linux headless sedangkan HaPlay Typopad menjalankan sistem operasi Android.
Meskipun kedua model writerdeck ini menjalankan sistem operasi yang berbeda, namun untuk urusan menulis, keduanya tetap saling mendukung karena menggunakan jenis dokumen yang sama untuk menulis. Yaitu dokumen Markdown.
Markdown, adalah dokumen berjenis teks polos namun mendukung sintaksis untuk dekorasi heading, teks tebal, teks miring, penyisipan gambar, kutipan dan tabel. Mirip HTML namun tidak sekompleks tag HTML.
Contohnya seperti berikut ini:
# Ini Heading 1
## Ini Heading 2
### Ini Heading 3
*Ini Teks Miring*
**Ini Teks Tebal**
`Ini Kutipan`
> Ini Catatan
... dan sintak sederhana lainnya yang sangat mudah untuk dipelajari.
Kembali ke dua perangkat yang saya buat, yaitu HaPlay Typo dan HaPlay Typopad.
Dengan dua perangkat ini, saya memiliki strukur direktori dan berkas yang sama, sehingga, saya bisa memulai artikel dari HaPlay Typo, lalu melanjutkan dengan HaPlay Typopad, dan mungkin, menyelesaikannya dengan perangkat yang lain, misalnya dengan HaPlay GO Zero. Pada semua perangkat itu, seluruh dokumen saling tersingkronisasi, sehingga, ketika suatu artikel dimulai dengan satu writerdeck, maka perangkat yang lain akan otomatis memiliki dokumen yang sama, sehingga artikel, bisa dilanjutkan dan diselesaikan dengan writerdeck lainnya.
Konfigurasi tersebut diatur karena saya memiliki kecenderungan cepat jenuh, jadi harus sering-sering ganti writerdeck untuk menjaga alur menulis tetap terjaga, namun tanpa proses singkronisasi yang ribet.
Untuk menangani singkronisasi antar perangkat tersebut, saya memanfaatkan layanan repositori GitHub dengan membuat satu repositori private untuk di singkronkan ke semua writerdeck yang saya miliki yang kemudian, menggunakan Github Sync pada writerdeck bersistem operasi Android dan `git` pada writerdeck dengan sistem operasi PostmarketOS Linux.
Dengan GitHub, saya tidak perlu membangun server pribadi yang rumit dan bahkan, dengan GitHub, saya bisa menganalisa dan melakukan pelacakan terhadap perubahan-perubahan yang pernah dilakukan.
Nah, bagaimana dengan kalian? Apakah kalian juga cenderung cepat jenuh seperti saya, sehingga perlu memiliki beberapa writerdeck untuk menjaga mood dan alur menulis?
Ayo, bagikan pengalaman menulis kalian di kolom komentar!
Wassalamualaikum.

0 Komentar