Mengenal Istilah Writerdeck dan Writerpad

Assalamualaikum.

Teman-teman, pada artikel ini, saya ingin membicarakan mengenai beberapa istilah yang sering digunakan pada situs haplaycomputer.com ini, yaitu Writerdeck dan Writerpad. Sebenarnya, apa sih arti dari kedua istilah tersebut?

Biar gak semakin penasaran, yuk, langsung saja kita bahas.

Writerdeck

Jadi, istilah writerdeck ini muncul dari komunitas penulis, teman-teman ya. Istilah writerdeck ini muncul dari mengadopsi istilah Cyberdeck yang digunakan oleh teman-teman peng-hobi dan pengoprek komputer custom. Tapi perlu digaris bawahi, jika istilah cyberdek bukan untuk digunakan pada komputer custom yang di jual di toko-toko komputer umumnya. Melainkan, istilah yang digunakan pada komputer DIY, komputer buatan sendiri yang bentuknya tidak standar, bahkan terkesan nyentrik. Cyberdeck, biasanya di rancang sendiri dengan perangkat keras yang tidak umum, misalnya, dengan menggunakan papan inti seperti Raspberry Pi, Raxda, dan sebagainya.

Bagaimana cyberdeck itu terlihat, contohnya seperi foto berikut ini.

Vecdec Cyberdore 2064

Kemudian, istilah writerdeck mulai populer dan semakin berkembang dengan mulai banyaknya teman-teman penulis yang membuat alat menulisnya sendiri. Sebuah mesin tik digital yang dibuat khusus hanya untuk menulis, tanpa audio player, tanpa video player, tanpa penampil gambar, apalagi browser dan media sosial. Tanpa itu semua, pokoknya hanya menulis, dan menulis saja. Bahkan, editor teksnya juga sangat sederhana karena hanya mampu mengolah dokumen teks polos berekstensi txt. Yah,... meskipun belakangan ini, sudah mulai populer editor teks yang lebih canggih seperti WordGrinder dan dokumen yang lebih cantik seperti Markdown, namun, pergeseran tersebut tetap menyajikan kesan low profile karena kedua materi tersebut dapat digunakan pada konfigurasi sistem yang sangat minimalis.


Zerowriter

Freewrite

Dari foto diatas, kalian dapat melihat, kan, jika bentuk writerdeck dengan cyberdeck sangatlah serupa, yaitu custom yang benar-benar personal feel, dimana hal itu, memang dikarenakan pembuatan writerdeck yang terispirasi oleh komunitas opreker cyberdeck, namun, fungsi dan konfigurasi yang diterapkan sangat berbeda jauh. Yang satu adalah sistem komputer standar, bahkan beberapa diantaranya adalah sistem yang lengkap. Sementara satu lagi, hanyalah mesin ketik yang fokus.

Lalu bagaiana sebuah writerdeck dapat menangani dokumen yang kompleks seperti artikel blog?

Nah, ini adalah pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh penulis pendatang baru, dimana mereka telah terbiasa menggunakan editor yang penuh fitur seperti Lyx, LibreOffice ataupun Microsoft word.

Jadi begini, writerdeck, sebenarnya secara khusus hanya dibuat untuk kebutuhan drafting saja, untuk menulis rangka naskah, untuk mencatat ide, yang kemudian, karya tulis dapat disempurnakan dan finising menggunakan editor yang lebih canggih seperi software yang telah disebutkan tadi melalui komputer. Mulai dari heading, pemformatan teks, paragraf, jenis font sampai penyisipan gambar, di tangani oleh komputer yang lebih canggih dan lengkap.

Dengan kata lain, para penulis bekerja sebanyak dua kali. Ya, para penulis yang menggunakan writerdeck untuk drafting, mereka bekerja sebanyak dua kali untuk menyelesaikan sebuah artikel.

Writerpad

Sedangkan writerpad adalah istilah yang saya gunakan untuk menamai writerdeck yang saya buat sendiri, dimana pemilihan kata "pad", berasal dari bentuknya yang seperti talenan.

Jadi, writerdeck dan writerpad, secara garis besar adalah alat dengan fungsi utama yang sama, yaitu menulis. Bedanya hanya pada bentuk yang saya sebutkan tadi.

Writerdeck, cenderung memiliki ukuran yang lebih besar karena umumnya menggunakan keyboard mekanik berukuran 60%, 75% hingga full-size demi pengalaman menulis yang baik meskipun kadang disainnya jomplang karena ukuran layarnya jauh lebih kecil. Sedangkan writerpad yang saya buat, ukurannya cenderung lebih kecil dari writerdeck karena berpatokan pada mesin yang digunakan, yaitu smartphone. Keyboard yang digunakan pada writerpad, juga lebih kecil dan berjenis keybard taktis karena menyesuaikan dengan ukuran layar demi dimensi yang kompak agar mudah dibawa bepergian.

Singkatnya, writerdeck adalah mesin tik besar untuk meja sedangkan writerpad adalah mesin tik yang portable dan bisa dibawa bepergian dengan mudah.

Namun, ada sedikit perbedaan mendasar yang perlu diketahui mengenai writerpad yang saya bangun. Yaitu di sisi perangkat lunaknya.

Karena berbasiskan pada smartphone bekas, maka secara default, writerpad yang saya buat ini menjalankan sistem operasi Android yang memiliki banyak koleksi teks editor dengan bermacam fitur. Dari software pengolah kata yang paling biasa sampai yang sangat cangih seperti Lyx, LibreOfice, Scribus, sampai WPS Office PC Lever-pun mampu dijalankannya. Alhasil, proses menulis artikel dapat langsung diselesaikan tanpa memerlukan bantuan komputer. Artikel bisa diselesaikan, bahkan langsung di publikasikan ke blog hanya melalui satu alat dengan satu kali proses kerja, dimanapun, kapanpun.

Dan writerpad yang saya buat ini, dibangun dengan semangat gerakan 2RU, yaitu Reuse, Repair & Upcycle yang memanfaatkan smartphone bekas sebagai upaya untuk mngurangi sampah smartphone yang semakin menumpuk.

Nah, teman-teman, itulah arti dari istilah writerdeck dan writerpad yang sering digunakan di situs haplaycomputer.com ini, dimana, writerpad, adalah istilah yang saya gunakan untuk menyebut writerdeck batangan yang seperti talenan.

Wassalamualaikum

Artikel ini ditulis menggunakan HaPlay GO Zero 3

0 Komentar